Minggu, 30 Juli 2023

[106 TAHUN HB JASSIN “ PAUS SASTRA INDONESIA”]


Dr. Hans Bague Jassin, S.S., M.A., Ph.D., atau lebih sering disingkat menjadi H.B. Jassin adalah seorang pengarang, penyunting, cendekiawan muslim dan kritikus sastra berdarah Gorontalo dan berkebangsaan Indonesia. H.B. Jassin memiliki gelar adat Pulanga Gorontalo, yaitu "Ti Molotinepa Wulito". Pria kelahiran Gorontalo 13 Juli 1917 ini wafat di Jakarta 11 Maret 2000.

Ayahnya bernama Bague Mantu Jassin, seorang kerani Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Ibunya bernama Habiba Jau. Kegemaran ayahnya membaca dan mengoreksi bacaan-bacaan dalam perpustakaan pribadinya mempunyai pengaruh besar terhadap Jassin. Jassin kecil sering membaca koleksi ayahnya secara diam-diam karena dilarang membaca bacaan orang dewasa. Kegemaran membaca ini terus berlanjut dan inilah yang kemudian menjadi pemicu baginya untuk menjadi kritikus dan kolektor dokumen sastra Indonesia. Di kemudian hari kedudukan Jassin sebagai kritikus dan esais menjadi sangat kuat sehingga Gayus Siagiaan menjulukinya sebagai "Paus Sastra Indonesia". Koleksi pribadinya dokumen sastranya kemudian terkumpul di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, sebuah lembaga yang amat banyak jasanya dalam pendokumentasian sastra Indonesia dan menjadi salah satu pusat penelitian sastra Indonesia yang penting pula.

PDS HB Jassin sampai tahun 2013 mengoleksi buku fiksi sebanyak 21.300 judul, non fiksi 17.700 judul, buku referensi 475 judul, naskah drama 875, biografi pengarang 870, guntingan pers 130.534, foto pengarang sebanyak 690, rekaman suara 742, skripsi dan disertasi sastra sebanyak 789, dan rekaman gambar 25 kaset. Berbagai koleksi ini berasal dari dalam maupun luar negeri. Karena ruangan tidak mencukupi, bahkan beberapa koleksi masih tersimpan di dalam kardus-kardus.

H.B. Jassin sebagaimana telah dipaparkan di atas dijuluki Paus Sastra Indonesia oleh Gayus Siagian karena otoritasnya sebagai kritikus dan esais terkemuka di Indonesia pada dasawarsa 1950—1960an. Menurut Jassin, seseorang yang mau menjadi kritikus harus mempunyai bakat seniman, berjiwa besar, dapat menghindari nafsu dengki, iri hati, dan benci. Seorang kritikus juga harus memiliki sikap riang dalam berhadapan dengan siapa pun. Selain itu, seorang kritikus juga memerlukan pengalaman hidup yang cukup agar dapat melihat suatu persoalan dari berbagai sudut. Dialah satu-satunya kritikus sastra Indonesia yang tekun dan secara terus-menerus mengikuti perkembangan sastra Indonesia dari tahun 1950-an hingga 1970-an. Karena usianya makin tua, sesudah tahun 1970 ia kurang sempat lagi mengikuti perkembangan sastra. Namun, semangatnya untuk menghimpun dokumentasi sastra masih terus berlanjut.

Sejak tahun 1949, H.B. Jassin menjabat sebagai penasihat berbagai penerbit, antara lain Balai Pustaka (1949—1952), Gapura (1949—1951), Gunung Agung (1953—1970), Nusantara (1963—1967), Pembangunan (1964—1967), dan Pustaka Jaya (1971—1972). Dia juga pernah ddiangkat sebagai pemeriksa beberapa universitas di luar negeri, antara lain, di Universitas Malaya, Malaysia, serta Universitas Monash dan Univer-sitas Sydney, Australia.

Sumber: https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/.../Hans_Bague_Jassin | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Sabtu, 29 Juli 2023

[INTERNATIONAL FRIENDSHIP DAY]

 
 
"Persahabatan itu seumpama laut dan pasir, senantiasa bersama-sama menghadapi pecahan ombak, bersama-sama merasakan lelehan senja, dan saling melengkapi dari masa ke masa." -Aiman Bagea (Penulis dari Indonesia 1992)-
Sumber: Ketika Saat Cinta Bersilangan
 
Persahabatan akan dibuktikan dengan hari, tak mungkin sekejab mata dan beberapa saat. Ia bukan perkenalan yang sesingkat saling menyebut nama seraya berjabat tangan hangat. Kemudian sedikit merekam dalam satu dua ciri fisik yang membedakan dengan kenalan lain.
 
Perkenalan membutuhkan masa ujicoba hingga naik tingkat menjadi persahabatan. Bukan lamanya jarak semata tapi pembuktian yang mengisi ruang masa dan peristiwa diantaranya.
 
Hari Persahabatan Internasional atau International Friendship Day diperingati setiap tanggal 30 Juli. Hari ini adalah momentum untuk merayakan ikatan persahabatan dan pertemanan antar umat manusia di seluruh dunia.
 
Ada gagasan yang diusung dalam peringatan tersebut. Persahabatan antara masyarakat, negara, budaya, dan individu dapat menginspirasi upaya perdamaian dan membangun jembatan antarkomunitas. Hari Persahabatan Internasional diproklamasikan pada 2011 oleh Majelis Umum PBB.
 
"Ingin menjadi teman adalah pekerjaan cepat, tetapi persahabatan merupakan pematangan buah yang lambat." -Aristoteles lFilsuf dari Yunani 384 SM - 322 SM
30072023
 
#MariBerbagiMakna #MemungutKataMerajutMakna #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @pikr_sabilurrasyad


Rabu, 19 Juli 2023

[HARI CATUR INTERNASIONAL, 20 JULI]


Siapa yang tak kenal catur, permainan yang identik dengan strategi dan kesan intelek itu tidak hanya disukai kalangan menengah keatas saja tapi hingga orang biasa.

Setiap tanggal 20 Juli diperingati sebagai Hari Catur Internasional oleh para pemain catur di seluruh dunia sejak 1966. Hal ini merujuk tanggal berdirinya Federasi Catur Internasional (FIDE) di Paris, Prancis pada tahun 1924. Federasi ini memiliki 181 federasi catur sebagai anggotanya.
Hari Catur pertama kali dicanangkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO. Pada 12 Desember 2019, Majelis Umum PBB dengan suara bulat menyetujui resolusi yang mengakui hari ini.

Permainan Catur diciptakan di India pada abad kelima, permainan papan ini awalnya bernama "Chaturanga". Setelah perkembangan permainan di India, akhirnya menyebar ke Persia.
Ketika bangsa Arab kemudian menaklukkan Persia, catur diambil oleh dunia Muslim dan selanjutnya menyebar ke Eropa Selatan. Di Eropa, permainan telah berkembang menjadi seperti bentuknya saat ini pada abad ke-15.

Bentuk catur modern dengan 204 kotak hitam putih (atau warna berlawanan lainnya) dan 32 bidak hitam putih (16 untuk setiap tim) telah dinikmati dengan baik oleh para amatir dan profesional, anak-anak dan orang dewasa, pria dan wanita selama bertahun-tahun.

Turnamen catur modern pertama diadakan di London pada 1851 dan dimenangkan oleh Adolf Anderssen dari Jerman. Pada 20 Juli 1924 pada pertandingan Olimpiade musim panas kedelapan di Paris, Prancis, FIDE (Federasi Catur Dunia) didirikan.

Sebuah survei tahun 2012 menemukan bahwa Faktanya, setidaknya 605 juta orang dewasa di seluruh dunia bermain catur secara rutin.

Selasa, 18 Juli 2023

[MEMUNGUT KATA MERAJUT MAKNA]

 


"Selalu ada permulaan untuk sebuah resolusi hidup. Mari bersama menyambut kebaikan untuk memulai tahun yang baru. Segenap Keluarga Forum Lingkar Pena mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1445 Hijriah." @flpoke
 
=======
Resolusi literasi saya hanya sederhana, cukup istiqomah #MemungutKataMerajutMakna sudah Alhamdulillah.
=======
 
Setiap awal tahun, baik tahun masehi maupun hijriyah akan ada dua hal yang dilakukan. Mengevaluasi diri (muhasabah) terhadap yang telah dilakukan dan membuat resolusi (rencana capaian) untuk tahun yang akan dihadapi. Saya mengenyampingkan ritual-ritual pesta dan sejenisnya yang banyak juga menjadi seremonial penduduk bumi.
 
Memungut Kata, saya tujukan pada ide tulisan, fenomena semesta, tingkah manusia, bacaan-bacaan dan momentum peristiwa yang selalu memberi lambaian untuk diabadikan dengan kata-kata. Kata-kata itu entah bergenre apapun akan selalu punya halaman sendiri untuk mengalirkan tinta pena.
 
Merajut Makna yang sama maksudkan agar kata-kata yang terpungut harus memiliki pesan dan hikmah kalau ala bahasa para perenung dan pemikir. Minimal bagi pribadi saya, lebih bersyukur lagi pada mata yang memiliki takdir untuk membacanya.
 
Resolusi dan semangat menggapainya kadang full power diawal, kemudian melemah hingga hilang entah pada paruh mana perjalanan yang masih jauh dari penghujungnya. Semoga resolusi ini tidak terlalu berlebihan, hingga menjadi catatan tak tercapai diakhir tahun kelak. Memang benar memulai sesuatu tidak mudah, berproses melaluinya tidak pernah mulus, istiqomah selalu banyak godaan dan rayuan untuk beralih pada hal lain.
 
Terimakasih pada siapapun yang telah sudi melirik kata-kata yang telah saya pungut. Alhamdulillah bagi sesiapa yang telah memetik hikmah, menghirup makna dan mengunyah pelajaran yang ada di dalamnya.
 
19072023
#TahunBaruIslam #IslamicNewYear #FLP #ForumLingkarPena #TahunBaruIslam1445H #1Muharram1445H #MariBerbagiMakna #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@flpoke @inspirasiwajahnegeri @rehatiwan @iwanwahyudi1

Minggu, 16 Juli 2023

[HARI KESADARAN]

 


Senin ini banyak yang lalu lalang memakai baju Korpri, batik biru kebanggaan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dulunya biasa disebut Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sampai ada teman yang buat status salah pakai kostum lantas pulang balik ganti dan terlambat upacara di kantor.

Seingat saya baju korpri tidak dipakai rutin hari Senin yang juga identik dengan apel alias upacara pagi. Ia hanya digunakan pada hari peringatan tertentu saja. Dan Senin ini tanggal 17 Juli, perasaan tidak ada peringatan hari apapun. Nah, kalau rutin dipakai hari Senin, tak mungkinlah teman saya di Facebook itu salah pakai seragam.

Ternyata, tiap tanggal 17 dalam tiap bulannya ada ritual memakai batik biru itu. Maksudnya ada upacara yang mewajibkan memakai baju korpri. Upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) istilahnya. Ternyata hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1981 tentang Penyelenggaraan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Desember 1981.

Nah ternyata saya juga baru sadar terkait itu setelah cari info di google. Yang terpenting adalah tujuan dari Hari Kesadaran Nasional itu sebenarnya. Diantaranya sebagai momentum bagi Aparatur Sipil Negara untuk selalu memantapkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat serta kecintaan kepada Bangsa dan Negara. Pelayanan ini yang kadang sering dikeluhkan oleh masyarakat.

Semoga selain upacara tiap hari Senin ditambah spesial tiap tanggal 17 tiap bulan, selalu menyadarkan bahwa kesadaran itu benar-benar penting untuk melayani masyarakat yang tentu juga harus menyadari hak dan tanggungjawabnya pula. Kembali ke diri dan posisi masing-masing aja. Tidak pura-pura amnesia akut.

17072023
@inspirasiwajahnegeri @rehatiwan @iwanwahyudi1

Jumat, 14 Juli 2023

[BUKU BELUM MATI]

 

“Membaca sebuah buku adalah menelusuri padang luas pengetahuan, setiap halamannya mengajarkan kebajikan, mereka bisa membuat kita berpikir, tertawa dan menangis, mereka menjawab pertanyaan kita dan menciptakan sahabat terbaik, kecil gemar membaca, dewasa kian bijaksana.” Dauzan Farook (1925-2007)

Siang ini Alhamdulillah mendapat kiriman buku terbaru dari Ust. Akhmad Arqom @akhmadarqom Surabaya berjudul "Menaklukkan Kerasnya Hidup dengan Al-Qur'an". Terakhir mendapat kiriman buku beliau sebelum Covid-19 mewabah. Selama masa-masa pandemi itu saya sering mengikuti zoomeet beliau.

Walaupun belum pernah bertatap wajah langsung. Beliau salah satu sosok yang tulisan hariannya di Facebook memotivasi untuk bisa menyempatkan diri menulis rutin, sedikit apapun itu. Bisa dibilang saya banyak berguru darinya.

Buku pertama dan terakhir saya, meminta beliau untuk membaca dan memberi masukan. Termasuk diluar momentum itu sesekali saya chat beliau meminta pandangannya terkait kepenulisan dan perbukuan.

Selain itu malam ini saya membaca beberapa artikel tentang sosok pak Dauzan Farook berikut keistiqomahannya dalam peran berliterasi. Masih terkait juga dengan buku-buku dan berjibaku menularkan semangat membaca.

Dauzan sosok pengelola perpustakaan Mabulir (Majalah dan buku keliling bergilir) di Kauman Yogyakarta. Pada masa mudanya, Dauzan Farook turut dalam perang kemerdekaan. Ia salah satu pemandu Panglima Sudirman ketika bergerilya ke luar dari kota Yogya (1949).

"Buku adalah peluru untuk dijadikan senjata untuk melawan kehidupan apalagi di zaman globalisasi sekarang ini. Senjata utama untuk berperang adalah ilmu. Dan ilmu itu bisa diperoleh dengan membaca." Dauzan Farook

Mengutip ungkapan Yusuf Maulana @opiniym dalam "Kalam Pencandu Buku"nya, "Sesungguhnya kehadiran jagat digital atau bahkan pandemi, bukanlah musuh perbukuan. Musuh perbukuan adalah sikap enggan membaca -atau bahkan memusuhi- buku."

SALAM PAGI 142

 


Assalamu’alaikum Pagi

“Pagi selalu bermurah hati, bagi yang tak menuntut banyak dari hari. Tak serumit dramatisasi, sejahat kriminalisasi atau sedusta pencitraan  halusinasi.” #reHATIwan

Pagi itu selalu saja asli memberikan permulaan aktifitas. Dengan sapaan alam yang natural dan mengawali hidup dengan membuka kelopak mata yang sederhana dan apa adanya. Lukisan alam yang teramat apik dan mempesona, tingkah manusia yang masih segar amat alami.

Betapa lapangnya hari, tak pernah menyimpan dan melampiaskan dendam yang mungkin saja tergores di hari kemarin. Ia bermurah hati menyiapkan selalu lembaran baru yang sama tiap harinya, tak kurang ukurannya dan tak lebih halamanya.

Kecuali bagi mereka yang menuntut hari melebihi fitrah kehadiran yang telah ditakdirkan pada-Nya. Dramatisasi yang kian runyam dan rumit bagi kita yang melihat, apalagi para sutradara dan aktor pemerannya. Atau kriminaslisasi yang terlalu berani menipu nurani sendiri hingga terjerembab pada kejahatan yang apik, tapi merampas hak orang banyak tanpa batas. Atau para pengumbar janji baik itu penguasa, perebut kuasa bahkan mereka para calo kekuasaan. Halusinasi yang terlampau tinggi dengan menghalalkan segala cara.

Tak harus menuntut banyak dari hari. Tuntutlah diri agar dapat mengisinya dengan kebaikan, Tekanlah diri agar amal kian meningkat dan paksa diri untuk melangkah pada-Nya kian dekat.

#AssalamualikumPagi #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri
@inspirasiwajahnegeri

@rehatiwan
@iwanwahyudi1


Kamis, 13 Juli 2023

SALAM PAGI 141

 


Assalamu'alaikum Pagi

“Kita bisa tumbuh seperti ketenangan sebatang pohon. Menghujam ke bumi, menyapa langit dan rindang kesamping. Pelan-pelan, tak gaduh apalagi rusuh." #reHATIwan

Betapa indah perumpamaan bertumbuh yang melekat pada pepohonan. Dalam gerak sunyi dan syahdunya ia tetap bertumbuh dengan tenang dan pasti. Seakan tak peduli perhatian, puja puji bahkan cemo'ohan sekitarnya. Mungkin tak ada kambing hitam buruk yang dilabeli pada tanaman, tak seperti perumpamaan pada binatang teramat banyak dilekatkan. Kecuali pada benalu.

Akar pohon menghujam kedalam tanah dan tak menampakan diri. Tak lupa pada asalnya tumbuh bahkan kian kokoh dan terekspos vulgar. Ia tumbuh keatas seakan selalu tertaut melangit pada Sang Pencipta dengan dzikirnya yang tak bersuara. Kesekitar ia rindang dan berbagi aroma bunga juga keranuman buahnya, bahkan untuk sesiapa yang melemparnya tak pernah dibalas kecuali dengan aneka buah hasil bertumbuhnya.

Tak semua laku hidup harus dengan penampakan, cukup dengan gerak yang dirasakan.